Jumat, 29 Juni 2012

Akar dari kesalahan itu ada tiga

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


˚◦♥◦˚ Akar dari kesalahan itu ada tiga ˚◦♥◦˚

♥ Pertama, kesombongan. Itulah yang menyebabkan iblis mengalami apa yang ia alami.

♥ Kedua, keserakahan, dan itulah yang mengeluarkan Adam dari Surga.

♥ Ketiga, kedengkian, dan itulah yang menjadikan salah satu anak Adam membunuh saudaranya.

Maka barangsiapa berlindung dari keburukan tiga akar kesalahan itu, sesungguhnya ia telah melindungi dirinya dengan sebenar-benarnya. Karena kekafiran itu bersumber dari kesombongan. Karena kemaksiatan itu sumbernya keserakahan. Sedang kezhaliman itu sumbernya kedengkian." (Ibnu Qoyyim)

Saudaraku, silahkan bergabung di halaman kami klik Suka GoresaN Pena | Bidadari Cahaya Surga Berkalam Illahi insya Allah bermanfaat. jazakumullahu khairan katsiran atas perhatiannya.

♥.•Salam santun erat silaturrahmi dan ukhuwah fillah•.♥

Kamis, 14 Juni 2012

Macam-macam akhlak terpuji

Dalam kehidupan bermasyarakat, mungkin kita sering mendengar tentang kata Akhlak. Akhlak sendiri bisa diartikan dengan tingkah laku atau budi pekerti yang sopan dan santun, tanpa akhlak maka manusia tidak bisa menjadi makhluk yang mulia. Akhlak sendiri dibagi menjadi dua, yaitu akhlak Mahmudah ( akhlak terpuji) dan akhlak Madzmumah (akhlak tercela).
Berikut ini beberapa macam dan penjelasan tentang akhlak mahmudah:
1.      Al-Rahman, yaitu belas kasihan dan lemah lembut. Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 159 yang artinya: “Maka dengan rahmat Allah-lah engkau lemah lembut kepada mereka.”
2.      Al-‘Afwu, yaitu pemaaf dan mau bermusyawarah. Manusia tidak bisa lepas dari lupa dan kesalahan. Firman Allah dalam surat dan ayat yang sama, yang artinya “…Sebab itu maafkanlah kesalahan mereka; dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.”
3.      Amanah, yaitu terpercaya dan mampu menemmpati janji. Sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang, baik berupa tugas, titipan harta, rahasia, dan amanat lainnya, mesti dipelihara dalam arti dilaksanakan sebagai mana mestinya. Demikian pula apabila berjanji, hendaknya di tepati. Allah berfirman dalam surat al-Mu’minun ayat 8 yang artinya, “Dan yang memelihara amanat dan janji mereka …”
4.      Anisatun, yaitu manis muka dan tidak sombong. Manis muka ini mungkin pembawaan sejak lahir. Namun bagi orang yang tidak memiliki sifat demikian, dapat dipelajari dengan membiasakan manis muka, karena orang yang suka berpaling itu kemungkinan dianggap sombong, sedangkan orang yang sombong itu tidak disukai oleh Allah Swt dan juga oleh manusia. Allah berfirman dalam surat Lukman ayat 18 yang artinya: “Dan janganlah engkau memalingkan mukamu terhadap manusia, dan janganlah berjalan di muka bumi ini dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
5.      Khusyu’ dan Tadarru’, yaitu tekun tidak lalai dan menundukan atau merendahkan diri terhadap Allah Swt. Sikap ini seringkali dikhususkan dalam shalat atau ibadah mahdlah lainnya. Misalnya diwaktu shalat itu hendaknya ada konsentrasi pikiran yang terpadu dengan apa yang diucapkan dan dirasakan dalam hati, sehingga tidak lalai dan melamun. Tidak tergesa-gesa namun hendaknya tuma’ninah, dapat dirasakan ketika bersujud dan ketika berdo’a. Allah berfirman dalam surat Al-Mu’minun ayat 2 yang artinya “Orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.” Dalam surat Al-Araf ayat 55 yang artinya, “Bermohonlah kepada Tuhan dengan merendahkan diri dan rahasia suara jiwa.”
6.      Al-Haya, yaitu malu kalau diri tercela. Perasaan malu terhadap Allah apabila melakukan terhadap ma’siyat, meskipun tersembunyi dari pandangan manusia. Demikian pula tidak berani meninggalkan kewajiban. Firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 108 yang artinya, “Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi tidak ersemunyi dari Allah, karena Allah bersama mereka…”
7.      Al-Ikhwan dan Al-Ishlah, yaitu persaudaraan atau perdamaian. Antara orang yang beriman dengan yang beriman lainnya bersaudara. Allah berfirman dalam surat al-Hujurat ayat 10 yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara. Sebab itu demikianlah (perbaikilah hubungan) antara keduanya dan bertakwalah kepada Allah, mudah-mudahan kamu mendapat rahmat (dari pada-Nya).”
8.      Al-Salihat, yaitu berbuat baik atau amal shaleh. Seseorang dikatakan beramal soleh, apabila ia mengerjakan pekerjaan yang dibolehkan oleh syara’, disertai ilmunya dan dengan niat yang ikhlas. Mungkin nampaknya pekerjaannya baik, namun niatnya buruk misalnya, maka bukanlah amal shalih, mungkin penipu atau berbuat munafik. Yang jelas ketiga persyaratan itu harus dipenuhi baik oleh wanita atau pria sama saja. Firman Allah dalam surat al-Nisa ayat 124 yang artinya, “Dan siapa yang mengerjakan perbuatan yang baik, baik laki-laki maupun perempuan dan ia beriman, maka orang itu masuk dalam surga, dan mereka tidak dirugikan sedikitpun.”
9.      Al-Sabru, yaitu sabar. Sabar ini terhadap 3 macam hal, yaitu sabar dalam beribadah, ialah dimulai dengan niat yang ikhlas, ketika beramal tidak lupa kepada Allah, sanggup menghadapi berbagai rintangan baik dari dalam maupun dari luar. Kemudian shabar dalam menjauhkan diri dari perbuatan ma’siyat, tidak tertarik dengan godaan duniawiyah yang jelas tidak diperbolehkan dengan agama dan sabar yang ketiga adalah shabar dalam mendapat musibah, kemungkinan belum tercapainya cita-cita, tidaklah berputus asa, juga ditimpa malapetaka. Musibah yang menimpa manusia ini juga ada 3 macam, yaitu kemungkinan siksaan bagi orang yang berdosa, peringatan bagi orang mukmin yang lalai dan ujian bagi orang-orang yang shalih. Firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 153 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan dengan shabar dan mengerjakan shalat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang shabar.”
10.  Al-Ta’awun, yaitu tolong menolong. Tolong menolong merupakan ciri kehalusan budi, kesucian jiwa dan ketinggian akhlak, memudahkan saling mencintai dan saling mendo’akan satu sama lain, penuh solidaritas dan penguat persaudaraan dan persahabatan. Firman Allah dalam surat al-Maidah ayat 2 yang artinya, “Hendaklah kamu tolong menolong dalam kebaikkan dan takwa, dan janganlah bertolongan dalam dosa dan permusuhan.”
Demikianlah sebahagian akhlak terpuji yang disertai ayat-ayat al-Qur’annya, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang baik yang terdapat dalam al-Qur’an maupun dalam hadits, seperti: al-Alifah, yaitu disenangi; al-Diyafah, yaitu menghormati tamu; al-Hilm, yaitu menahan diri dari ma’siyat; al-Muru’ah, yaitu berbudi tinggi; al-Nadzafah, yaitu bersuci/bersih; al-Sakhau, yaitu pemurah; al-Salam, yaitu sejahtera/ sentosa; al-Siddiq, yaitu bersikap jujur; al-Syaja’ah, yaitu berani karena benar; al-Tawadlu’, yaitu rendah hati terhadap sesama manusia dan banyak lagi sifat-sifat terpuji lainnya.



Sumber : http://pusko4u.blogspot.com/

Akhlak mahmudah

Keimanan sering disalahpahami dengan 'percaya', keimanan dalam Islam diawali dengan usaha-usaha memahami kejadian dan kondisi alam sehingga timbul dari sana pengetahuan akan adanya Yang Mengatur alam semesta ini, dari pengetahuan tersebut kemudian akal akan berusaha memahami esensi dari pengetahuan yang didapatkan. Keimanan dalam ajaran Islam tidak sama dengan dogma atau persangkaan tapi harus melalui ilmu dan pemahaman.

Implementasi dari sebuah keimanan seseorang adalah ia mampu berakhlak terpuji. Allah sangat menyukai hambanya yang mempunyai akhlak terpuji. Akhlak terpuji dalam islam disebut sebagai akhlak mahmudah. Beberapa contoh akhlak terpuji antara lain adalah bersikap jujur, bertanggung jawab, amanah, baik hati, tawadhu, istiqomah dll. Sebagai umat islam kita mempunyai suri-tauladan yang perlu untuk dicontoh atau diikuti yaitu Nabi Muhammad SAW. Ia adalah sebaik-baik manusia yang berakhlak sempurna. Ketika Aisyah ditanya bagaimana akhlak rasul, maka ia menjawab bahwa akhlak rasul adalah Al-Quran. Artinya rasul merupakan manusia yang menggambarkan akhlak seperti yang tertera di dalam Al-Quran.
[10:36] Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

1. Contoh-Contoh Akhlak Mahmudah

Dalam pembahasan ini kami akan menjabarkan akhlak mahmudah yang meliputi ikhlas, sabar, syukur, jujur, adil dan amanah.

a). Ikhlas

Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan sebuah riwayat dari Nabi Saw, “Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah,” lalu Allah berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.”

Pengertian yang demikian dapat dijumpai di dalam QS. Al-Insan (76): 9, ”Sesungguhnya kami memberi makan kepadamu hanya untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih.”
Ikhlas adalah inti dari setiap ibadah dan perbuatan seorang muslim. Allah SWT berfirman dalam QS. Al Bayyinah: 5), ”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan –keikhlasan— kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

Keikhlasan seseorang ini, akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan. Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan lahir-bathin dan dunia-akhirat, bersih dari sifat kerendahan dan mencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta kesejahteraan.

b). Amanah.

Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumi dengan adil…” (QS 4:58).

Dalam ayat lainnya, Allah juga berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka mereka semua enggan memikulnya karena mereka khawatir akan mengkhianatinya, maka dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh…” (QS. 33:72)

Amanah yang diberikan Allah kepda manusia meliputi :
1. Amanah Fitrah:
Yaitu amanah yang diberikan oleh Sang Pencipta SWT sejak manusia dalam rahim ibunya, bahkan jauh sejak dimasa alam azali, yaitu mengakui bahwa AllaH SWT sebagai Pencipta, Pemelihara dan Pembimbing (QS 7:172).
2. Amanah Syari’ah/Din:
Yaitu untuk tunduk patuh pada aturan AllaH SWT dan memenuhi perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA, barangsiapa yang tidak mematuhi amanah ini maka ia zhalim pada dirinya sendiri, dan bodoh terhadap dirinya, maka jika ia bodoh terhadap dirinya maka ia akan bodoh terhadap Rabb-nya (QS. 33:72).
3. Amanah Hukum/Keadilan:
Amanah ini merupakan amanah untuk menegakkan hukum Allah SWT secara adil baik dalam kehidupan pribadi, masyarakat maupun bernegara (QS 4/58). Makna adil adalah jauh dari sifat ifrath (ekstrem/berlebihan) maupun tafrith (longgar/berkurangan).
4. Amanah Ekonomi:
Yaitu bermu’amalah dan menegakkan sistem ekonomi yang sesuai dengan aturan syariat Islam, dan menggantikan ekonomi yang bertentangan dengan syariat serta memperbaiki kurang sesuai dengan syariat (QS. 2: 283).
5. Amanah Sosial:
Yaitu bergaul dengan menegakkan sistem kemasyarakatan yang Islami, jauh dari tradisi yang bertentangan dengan nilai Islam, menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar, menepati janji serta saling menasihati dalam kebenaran, kesabaran dan kasih-sayang (QS 23: 8).
6. Amanah Pertahanan dan Kemanan:
Yaitu membina fisik dan mental, dan mempersiapkan kekuatan yang dimiliki agar bangsa, negara dan ummat tidak dijajah oleh imperialisme kapitalis maupun komunis dan berbagai musuh Islam lainnya (QS. 8:27).

Sifat mulia ini harus diamalkan oleh setiap orang. Dalam suatu sumber menyebutkan, amanah adalah asas ketahanan umat, kestabilan negara, kekuasaan, kehormatan dan roh kepada keadilan. Singkatnya, amanah berarti sesuatu yang dipercayakan sehingga kita harus menjaga amanah tersebut. Dalam hal ini, Allah berfirman dalam Alquran, yang artinya: “….maka tunaikanlah oleh orang yang diamanahkan itu akan amanahnya dan bertakwalah kepada Allah Tuhannya;….” (QS. Al Baqarah: 283).

c). Adil

Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama menempatkan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/ pimpinan dan sesama saudara. Nabi Saw bersabda, “Tiga perkara yang menyelamatkan yaitu takut kepada Allah ketika bersendiriaan dan di khalayak ramai, berlaku adil pada ketika suka dan marah, dan berjimat cermat ketika susah dan senang; dan tiga perkara yang membinasakan yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau bakhil, dan kagum seseorang dengan dirinya sendiri.” (HR. AbuSyeikh).

d). Bersyukur

Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya
kenikmatan dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur secara syar’i adalah : Menggunakan nikmat AllahSWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang dicintainya. Lawannya syukur adalah kufur.Yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat tersebut, atau menggunakannya pada hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT.

Definisi ini ditulis oleh Ibnu Quddamah dalam bukunya “minhajul qashidin”. Bersyukur pada tataran menjadi pribadi unggul berlaku pada dua keadaan yaitu sebagai tanda kerendahan hati terhadap segala nikmat yang diberikan oleh Sang Pencipta adalah sama, baik sedikit atau banyak dan sebagai ketetapan daripada Allah, supaya kebajikan senantiasa dibalas dengan kebajikan. Allah berfirman, “…. Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan sekiranya kamu mengingkari –kufur— (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7). Al Baqarah ayat 152 : ‘Maka ingatlah Aku ( Allah ) niscaya Aku akan mengingatimu dan syukurilah nikmatku serta jangan sekali-kali kamu menjadi kafir‘.

Lalu syukur dibagi menjadi tiga macam:
1. Syukur dengan hati,
yaitu niat melakukan kebaikan dan tidak menampakkannya kepada manusia. Adapun syukur dengan hati ialah Syukur dengan lisan ialah Rasulullah SAW. bersabda: “Membicarakan kenikmatan itu adalah syukur dan meninggalkannya adalahkekufuran(akan nikmat).” (HR.Ahmad).
2. Syukur dengan lisan,
yaitu menampakkan rasa terima kasih kepada Allah SWT dengan pujian.
3. Syukur dengan anggota badan,
ialah menggunakan seluruh nikmat Allah dalam ketaatan kepadaNya. Oleh karena makna syukur adalah menggunakan seluruh kenikmatan dengan cara yang dicintai oleh Allah, maka tidak mungkin seseorang dapat mensyukuri nikmatNya kecuali dengan mengetahui apa-apa yangdicintai oleh Allah dan apa-apa yang dibenci-Nya.

e). Sabar

Sabar yaitu sifat tahan menderita sesuatu (tidak lekas marah; tidak lekas patah hati; tidak lepas putus asa, tenang dsb). Di dalam menghadapi cobaan hidup, ternyata kesabaran ini sangat penting untuk membentuk individu/ pribadi unggul. Manusia diciptakan dengan disertai sifat tidak sabar dan karenanya ia banyak berbuat kesalahan. Akan tetapi, agama meminta setiap orang agar bersabar karena Allah. Orang beriman harus bersabar menunggu keselamatan yang besar yang Allah janjikan. Inilah perintah di dalam Al-Qur`an, “Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.” (al-Muddatstsir: 7) Sabar merupakan salah satu sifat penting untuk mencapai ridha Allah; itulah kebaikan yang harus diusahakan agar lebih dekat kepada Allah. “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200).

Al Qur`an juga menyatakan hal ini, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (Al-Baqarah: 45). Ayat lain dari surah yang sama menekankan bahwa kegembiraan diberikan kepada orang-orang yang bersabar dalam menghadapi rintangan atau kesusahan. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun.’” (al-Baqarah: 155-156).

Sabar merupakan sifat mulia yang dapat meningkatkan kekuatan orang-orang beriman. Allah menyatakan pada ayat berikut, betapa kekuatan sabar ini bisa mengalahkan sesuatu. “Sekarang, Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (al-Anfaal: 66).
Sabar merupakan sifat yang tergolong positif yang diterangkan dalam Al-Qur`an. Seseorang bisa saja rendah hati, sederhana, baik budi, taat atau patuh; namun semua kebaikan ini hanya akan berharga ketika kita menggabungkannya dengan kesabaran. Kesabaranlah yang diperlihatkan dalam berdo’a dan merupakan sifat orang beriman, yang membuat do’a-do’a kita dapat diterima.
f). Jujur
Shiddiq (jujur, benar) adalah lawan kata dari kidzib (bohong atau dusta). Secara morfologi, akar kata shidq berasal dari kata shadaqa, yashduqu, shadqun, shidqun. Ungkapan shaddaqahu mengandung arti qabila qauluhu ‘pembicarannya diterima’.

Ayat Allah yang memberikan ilustrasi yang jelas tentang makna (shiddiq): “Agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang jujur (benar) tentang kebenaran mereka dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih.” (Al-Ahzab:8)

Imam al-Ghazali membagi sikap benar atau jujur (shiddiq) ke dalam enam jenis:
1. Jujur dalam lisan atau bertutur kata.
Setiap orang harus dapat memelihara perkataannya. Menepati janji termasuk kategori kejujuran jenis ini.
2. Jujur dalam berniat dan berkehendak.
Kejujuran seperti ini mengacu kepada konsep ikhlas, yaitu tiada dorongan bagi seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah. Jika dicampuri dengan dorongan obsesi dari dalam jiwanya, maka batallah kebenaran niatnya. Orang yang seperti ini dapat dikatakan pembohong. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadist Abu Hurairah yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut: “Ketika Rasulullah saw bertanya kepada seorang alim, ‘Apa yang telah kamu kerjakan dari yang telah kamu ketahui?’ Ia menjawab, ‘Aku telah mengerjakan hal ini dan hal itu.’ Lalu Allah berkata, ‘Engkau telah berbohong karena kamu ingin dikatakan bahwa si Fulan orang alim.”
3. Jujur dalam berobsesi atau bercita-cita (azam).
Manusia terkadang mengemukakan obsesinya untuk melakukan sesuatu. Misalnya, “Jika Allah menganugerahkan banyak harta kepadaku, aku akan sedekahkan setengahnya.” Janji atau obsesi ini harus diucapkan secara jujur.
4. Jujur dalam menepati obsesi.
Dalam suatu kondisi, hati terkadang banyak mengumbar obsesi. Baginya mudah saat itu untuk mengumbar obsesi. Kemudian, saat kondisi realitas sudah memungkinkannya untuk menepati janji obsesinya itu, ia memungkirinya. Nafsu syahwatnya telah menghantam keinginannya untuk merealisasikan janjinya. Hal itu sungguh bertentangan dengan kejujuran (shiddiq).
5. Jujur dalam beramal atau bekerja.
Jujur dalam maqam-maqam beragama. Merupakan kejujuran paling tinggi. Contohnya adalah kejujuran dalam khauf (rasa takut akan siksaan Allah), raja’ (mengharapkan rahmat Allah), ta’dzim (mengagungkan Allah), ridha (rela terhadap segala keputusan Allah), tawwakal (mempercayakan diri kepada Allah dalam segala totalitas urusan), dan mencintai Allah.



Sumber : http://3puspainspirasi.blogspot.com/

Sabtu, 09 Juni 2012

*♥* Keimanan Sumber Kebahagiaan *♥*

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

*♥* Keimanan Sumber Kebahagiaan *♥*

Kebahagiaan adalah dambaan setiap orang,tak seorangpun ingin hidup sengsara.Kebahagiaan merupakan sebuah cita-cita yang semua orang berusaha untuk meraihnya....
Lalu bagaimana meraih kebahagiaan yang hakiki.

Keimanan kepada ALLAH merupakan faktor utama dalam meraih kebahagiaan.
Imam Ibnu Qoyyim Rahimahullah menjelaskan 3 tanda kebahagiaan.
1♥ BERSYUKUR
2♥ SABAR
♥ BERISTIGFAR
Keadaan seseorang akan selalu berputar antara mendapat karunia yang melimpah,ditimpa musibah atau terjerumus dalam lubang dosa.

Seseorang yang beriman tatkala memperoleh sebuah kenikmatan,ia mengetahui bahwa itu semua datangnya dari ALLAH S.W.T,kemudian dia memuji ALLAH S.W.T dan bersyukur kepadaNYA..
Jika ditimpa musibah,dia yakin bahwa itu adalah atas kehendak ALLAH S.W.T lalu dirinya Ridho dan sabar.

Dan bila pada suatu waktu ia terkalahkan oleh nafsunya dan terjatuh kedalam jurang dosa,ia menyadari bahwa dirinya tlah melanggar batasan-batasan ALLAH Azza Wa Jalla dan kemudian segera bertaubat dan beristighfar.
Ketiga hal tersebut menunjukkan bahwa kebahagiaan hanya dapat diraih dengan beriman kepada ALLAH S.W.T.Keimanan merupakan tempat bersandar seorang muslim pada setiap keadaan.

RASULULLAH S.A.W bersabda:
"Sungguh sangat menakjubkan perkara (kondisi) seoramg mukmin.Seluruh perkara (kondisinya) baik dan itu tidak ada pada seseorang kecuali pada seorang mukmin.Jika mendapat nikmat,iapun bersyukur dan itu adalah terbaik baginya.Jika ditimpa musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik bagi dirinya.(HR. MUSLIM)
semoga kita dapat meraih kebahagiaan yang hakiki,Aamiin ya Robbal Allaamiin..

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

*♥* Keimanan Sumber Kebahagiaan *♥*

Kebahagiaan adalah dambaan setiap orang,tak seorangpun ingin hidup sengsara.Kebahagiaan merupakan sebuah cita-cita yang semua orang berusaha untuk meraihnya....
Lalu bagaimana meraih kebahagiaan yang hakiki.

Keimanan kepada ALLAH merupakan faktor utama dalam meraih kebahagiaan.
Imam Ibnu Qoyyim Rahimahullah menjelaskan 3 tanda kebahagiaan.
1♥ BERSYUKUR
2♥ SABAR
♥ BERISTIGFAR
Keadaan seseorang akan selalu berputar antara mendapat karunia yang melimpah,ditimpa musibah atau terjerumus dalam lubang dosa.

Seseorang yang beriman tatkala memperoleh sebuah kenikmatan,ia mengetahui bahwa itu semua datangnya dari ALLAH S.W.T,kemudian dia memuji ALLAH S.W.T dan bersyukur kepadaNYA..
Jika ditimpa musibah,dia yakin bahwa itu adalah atas kehendak ALLAH S.W.T lalu dirinya Ridho dan sabar.

Dan bila pada suatu waktu ia terkalahkan oleh nafsunya dan terjatuh kedalam jurang dosa,ia menyadari bahwa dirinya tlah melanggar batasan-batasan ALLAH Azza Wa Jalla dan kemudian segera bertaubat dan beristighfar.
Ketiga hal tersebut menunjukkan bahwa kebahagiaan hanya dapat diraih dengan beriman kepada ALLAH S.W.T.Keimanan merupakan tempat bersandar seorang muslim pada setiap keadaan.

RASULULLAH S.A.W bersabda:
"Sungguh sangat menakjubkan perkara (kondisi) seoramg mukmin.Seluruh perkara (kondisinya) baik dan itu tidak ada pada seseorang kecuali pada seorang mukmin.Jika mendapat nikmat,iapun bersyukur dan itu adalah terbaik baginya.Jika ditimpa musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik bagi dirinya.(HR. MUSLIM)
semoga kita dapat meraih kebahagiaan yang hakiki,Aamiin ya Robbal Allaamiin..

Sumber : https://www.facebook.com/pages/%E1%83%A6-Lembut-HatiMu-Anggun-PribadiriMU-%E1%83%A6-Mutiara-Muslimah-Sholehah/280287912046853 

Jumat, 01 Juni 2012

☆♥ Cinta Di Tolak, Doa Bertindak ☆♥

(¯`*•.¸☆♥ Cinta Di Tolak, Doa Bertindak ☆♥¸.•*´¯)


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

♥ Assalamu'allaikum warahmatullahi wabarakatuh ♥
...

Lagi-lagi tentang cinta,tapi ini lah bahasan menarik yang selalu di cari para sahabat. Entah itu motivasi atau hal-hal terkait dalam masalah ini. tapi mari kita lihat cinta dari sudut pandang yang berbeda.

Sudah bukan rahasia lagi ketika cinta di tolak maka pemilik cinta akan merasakan patah hati yang berjuta rasanya. Entah itu ketika di tolak untuk ta’aruf bahkan ketika di tolak. Tapi kalo di tolak karna di tolak buat pacaran,itu lebih baik dari pada mendekati zina nantinya.



Prinsip orang jahil,bila cinta di tolak dukun bertindak.. Naudzubillah..yang kayak gini harus di basmi. Padahal kata Rasulullah bila kita mendatangi dukun, sholat kita bisa gak di trima selama 40 hari,ini bagi yang sholat bagi yang jarang sholat bisa lebih parah lagi...

“Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari”.( Hr Muslim dan Ahmad )
“Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad” ( Hr Tirmidzi )
Tapi berbeda bila seorang muslim yang beriman kepada Allah. Dia tak akan mungkin meminta sesuatu selain padaNya. Apalagi masalah cinta yang di tolak,masih ada cinta yang tak pernah di tolak yaitu cinta kita pada Allah Azza Wa Jalla.

Memang benar ketika cinta di tolak akan timbul rasa sakit hati atau sakit-sakit yang lain,tak terkecuali ikhwan atau akhwat. Pun ketika seorang laki-laki mengutarakan maksud hati untuk melamar,itu berat. Begitupun saat seorang wanita akan menjawab keputusannya,itu juga hal yang berat. Jadi sebenarnya sama-sama berat. Jadi ketika seseorang di tolak itu adalah sebuah resiko saat kita berani menyatakan keinginan kita. Keberanian itu pun sudah memberikan nilai tersendiri di hati.

Tak ada cara lain ketika hati ini meminta obat, maka obatnya hanya mendatangiNya, mendatangi Allah. Karna Dia lah tempat mengadu yang paling mengerti tentang apa yang kita butuhkan bukan selalu apa yang kita minta. Dia pasti lebih tau siapa jodoh kita yang sebenarnya.

Meskipun cinta di tolak,mendingan doa yang bertindak. Bukan doa yang macam-macam,atau doa yang lagi trend sekarang. Misal, bila dia bukan jodohku maka jadikanlah dia jodohku. Lho doa kok maksa,kalo kita di paksa kan juga gak mau,masa mau memaksakan kehendak kita sama Allah.

Doa kan lah yang baik,buat diri kita maupun doa buat orang yang telah menolak kita. Bila kita mau dan mampu untuk paham apa yang sudah di rancang Allah untuk kita,maka sakit hati itu akan segera sirna.

Doa yang baik akan membawa kita pada kebaikan pula. Misal kita berdoa, Yaa Robb,temukanlah dia dengan jodoh yang sholeh. Dengan doa yang seperti itu tak menutup kemungkinan jodoh kita adalah seorang sholeh/sholehah.
Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)


sahabat saudaraku.....Patah hati memang hal yang wajar,yang tidak wajar adalah ketika kita patah hati secara berlebihan. Allah sudah punya rencana tersendiri untuk kita.

Cinta di tolak, bukan berarti kita putus asa. Cinta di tolak, bukan berarti hari esok tak ada lagi. Cinta di tolak, Allah akan tetap dan selalu menerima cintamu.

Ku Ingin Mencintaimu Karena Agamamu, Bila Agamamu Hilang Atas Dirimu Maka Hilang Jua lah Cintaku..

Wallahu’alam bish Shawwab. ...


Silahkan di Tag/Share,Silahkan saling bantu Tag sahabat-sahabat yang lain ,dengan klik LIKE/SUKA untuk bergabung.Semoga bermanfaat..

ღLembut HatiMu Angun PribadiriMuღ Mutiara Muslimah Sholehah
http://www.facebook.com/pages/Lembut-HatiMu-Anggun-PribadiriMU-Mutiara-Muslimah-Sholehah/280287912046853


❀MENATA AKHLAQ Menuju Ridha dan Cinta-NYA II❀
https://www.facebook.com/pages/Menata-Akhlaq-Menuju-Ridha-dan-Cinta-NYA-II/324897937575556


❀Jazaakumullaahu Khayran wa Barakallahu Fiikum❀
•♪♪*•*•♪ღ♪*•.¸ ¸¸*¨¨*•♪ღ♪*•.¸ ¸¸*¨¨*•♪ღ♪*•.¸¸♪ღ♪

❀SaLaM SantuN Erat SiLatuRahmi dan UkhuWaH FillaH❀

•♪♪*•*•♪ღ♪*•.¸ ¸¸*¨¨*•♪ღ♪*•.¸ ¸¸*¨¨*•♪ღ♪*•.¸¸♪ღ

Foto: (¯`*•.¸☆♥ Cinta Di Tolak, Doa Bertindak ☆♥¸.•*´¯)


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

♥ Assalamu'allaikum warahmatullahi wabarakatuh ♥


Lagi-lagi tentang cinta,tapi ini lah bahasan menarik yang selalu di cari
 para sahabat. Entah itu motivasi atau hal-hal terkait dalam masalah 
ini. tapi mari kita lihat cinta dari sudut pandang yang berbeda.

Sudah bukan rahasia lagi ketika cinta di tolak maka pemilik cinta akan 
merasakan patah hati yang berjuta rasanya. Entah itu ketika di tolak 
untuk ta’aruf bahkan ketika di tolak. Tapi kalo di tolak karna di tolak 
buat pacaran,itu lebih baik dari pada mendekati zina nantinya.



Prinsip orang jahil,bila cinta di tolak dukun bertindak.. 
Naudzubillah..yang kayak gini harus di basmi. Padahal kata Rasulullah 
bila kita mendatangi dukun, sholat kita bisa gak di trima selama 40 
hari,ini bagi yang sholat bagi yang jarang sholat bisa lebih parah 
lagi...

“Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun lalu bertanya kepadanya 
tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari”.( Hr 
Muslim dan Ahmad )
“Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, 
maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad” ( Hr 
Tirmidzi )
Tapi berbeda bila seorang muslim yang beriman kepada Allah. Dia tak akan
 mungkin meminta sesuatu selain padaNya. Apalagi masalah cinta yang di 
tolak,masih ada cinta yang tak pernah di tolak yaitu cinta kita pada 
Allah Azza Wa Jalla.

Memang benar ketika cinta di tolak akan timbul rasa sakit hati atau 
sakit-sakit yang lain,tak terkecuali ikhwan atau akhwat. Pun ketika 
seorang laki-laki mengutarakan maksud hati untuk melamar,itu berat. 
Begitupun saat seorang wanita akan menjawab keputusannya,itu juga hal 
yang berat. Jadi sebenarnya sama-sama berat. Jadi ketika seseorang di 
tolak itu adalah sebuah resiko saat kita berani menyatakan keinginan 
kita. Keberanian itu pun sudah memberikan nilai tersendiri di hati.

Tak ada cara lain ketika hati ini meminta obat, maka obatnya hanya 
mendatangiNya, mendatangi Allah. Karna Dia lah tempat mengadu yang 
paling mengerti tentang apa yang kita butuhkan bukan selalu apa yang 
kita minta. Dia pasti lebih tau siapa jodoh kita yang sebenarnya.

Meskipun cinta di tolak,mendingan doa yang bertindak. Bukan doa yang 
macam-macam,atau doa yang lagi trend sekarang. Misal, bila dia bukan 
jodohku maka jadikanlah dia jodohku. Lho doa kok maksa,kalo kita di 
paksa kan juga gak mau,masa mau memaksakan kehendak kita sama Allah.

Doa kan lah yang baik,buat diri kita maupun doa buat orang yang telah 
menolak kita. Bila kita mau dan mampu untuk paham apa yang sudah di 
rancang Allah untuk kita,maka sakit hati itu akan segera sirna.

Doa yang baik akan membawa kita pada kebaikan pula. Misal kita berdoa, 
Yaa Robb,temukanlah dia dengan jodoh yang sholeh. Dengan doa yang 
seperti itu tak menutup kemungkinan jodoh kita adalah seorang 
sholeh/sholehah.
Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi 
wasallam- bersabda: “Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan 
kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, 
melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” 
(HR. Muslim no. 4912)


sahabat saudaraku.....Patah hati memang hal yang wajar,yang tidak wajar 
adalah ketika kita patah hati secara berlebihan. Allah sudah punya 
rencana tersendiri untuk kita.

Cinta di tolak, bukan berarti kita putus asa. Cinta di tolak, bukan 
berarti hari esok tak ada lagi. Cinta di tolak, Allah akan tetap dan 
selalu menerima cintamu.

Ku Ingin Mencintaimu Karena Agamamu, Bila Agamamu Hilang Atas Dirimu 
Maka Hilang Jua lah Cintaku..

Wallahu’alam bish Shawwab. ...


Silahkan di Tag/Share,Silahkan saling bantu Tag sahabat-sahabat yang 
lain ,dengan klik LIKE/SUKA untuk bergabung.Semoga bermanfaat..

ღLembut HatiMu Angun PribadiriMuღ Mutiara Muslimah Sholehah
http://www.facebook.com/pages/Lembut-HatiMu-Anggun-PribadiriMU-Mutiara-Muslimah-Sholehah/280287912046853


❀MENATA
 AKHLAQ Menuju Ridha dan Cinta-NYA II❀
https://www.facebook.com/pages/Menata-Akhlaq-Menuju-Ridha-dan-Cinta-NYA-II/324897937575556


❀Jazaakumullaahu
 Khayran wa Barakallahu Fiikum❀
•♪♪*•*•♪ღ♪*•.¸ ¸¸*¨¨*•♪ღ♪*•.¸ ¸¸*¨¨*•♪ღ♪*•.¸¸♪ღ♪

❀SaLaM SantuN Erat SiLatuRahmi dan UkhuWaH FillaH❀

•♪♪*•*•♪ღ♪*•.¸ ¸¸*¨¨*•♪ღ♪*•.¸ ¸¸*¨¨*•♪ღ♪*•.¸¸♪ღ♪

Benarkah Kecantikan Alasan Utama Pria Menikahi Wanita?

♥♥☆˚◦☀°•˚◦♥♥◦˚•°☀◦˚☆ ♥♥˚◦☀°•˚◦♥♥◦˚

♥ Benarkah Kecantikan Alasan Utama Pria Menikahi Wanita?♥

♥♥☆˚◦☀°•˚◦♥♥◦˚•°☀◦˚☆ ♥♥˚◦☀°•˚◦♥♥◦˚

...
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat saudaraku fillah...


Setiap pria pada dasarnya menyukai kecantikan wanita. Akan tetapi kecantikan bukanlah modal satu-satunya keberlangsungan kehidupan rumah tangga dan utuhnya pernikahan.


Sungguh.. Pernikahan yang hanya didasari oleh pesona fisik akan mengalami kegoncangan manakala keindahan fisik pasangan memudar. Sesungguhnya sumber kebahagiaan sejati bagi pria sebagai suami manakala ia memiliki istri sejati.


Lantas seperti apakah istri sejati itu?


Istri yang sholehah, setia mendampingi suami baik suka dan duka, taat, menjaga diri dan harta suami, pandai memelihara kehormatan dan harga diri, berakhlaq mulia, serta sebagai perawat sekaligus pendidik yang baik bagi anak- anaknya.


Tak ada larangan pria memilih wanita cantik sebagai istrinya. Apalagi cantik luar dalam, subhanallah...Namun mencari wanita yang memiliki kecantikan luar dalam bagaikan mencari mutiara di lautan yang dalam.Hanya wanita tertentu yang dikaruniai oleh Allah kecantikan secara totalitas. Dan hanya pria tertentu yang mendapatkan pendamping demikian.


Wahai ukhti fillah...


Andaikan fisik kita tak menawan, percantiklah diri kita dengan keimanan, ilmu dan akhlaq yang mulia....


Sesungguhnya wajah seorang wanita yang bercahaya karena keimanan, ketaqwaan dan keluhuran budi pekerti akan terasa lebih memikat karena membawa efek ketenangan, kesejukan dan kedamaian bagi insan yang memandang.


Jika Allah mengkaruniai kita fisik yang tak menawan, yakinlah dan berdo'alah semoga Allah mengirim pria yang beriman, berhati besar dan berakal panjang...


Seorang pria yang beriman akan menyadari bahwa kecantikan wanita adalah ketentuan Allah. Sehingga Ia akan menilai wanita berdasarkan tingkat keimanan dan taqwanya.


Seorang pria yang berhati besar akan menyadari bahwa yang cantik belum tentu yang terbaik bagi dirinya. Dan yang terbaik bagi dirinya tak harus cantik jelita secara lahir.


Seorang pria yang panjang akalnya akan berpikir bahwa kecantikan fisik tak akan kekal. Seiring bertambahnya usia kecantikan pun semakin memudar...


Wahai akhi fillah....


Islam tak melarang pria memilih wanita sebagai istri yang memiliki kecantikan secara lahiriah. Karena hal tersebut dapat melahirkan rasa ketenangan dan dapat lebih membantu dirinya untuk menundukkan pandangan. Yang tak diperbolehkan dalam Islam adalah tatkala seorang pria hanya mencari kecantikan lahiriah dari wanita yang akan dinikahinya dan melupakan pemahaman terhadap agama.



Diriwayatkan dari Abu Hurairah " Ya Rasulullah wanita mana yang terbaik? " Beliau berkata salah satunya: " Yang tatkala engkau melihatnya engkau merasa senang... "


Ukuran cantik dan senang itu berbeda - beda bagi tiap pria, tergantung dari penilaian dan karakter pria.


Dengan bijak Islam mengajarkan melalui lisan Rasulullah petunjuk dalam memilih wanita yang akan dinikahi para pria.

" Dinikahi wanita atas dasar empat perkara : karena hartanya, karena kecantikannya, karena keturunannya dan karena agamanya. Barang siapa yang memilih karena agamanya maka ia akan beruntung." ( HR. Al-Bukhari).


" Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya sebab kecantikan itu akan lenyap. Dan janganlah kamu menikahi mereka karena hartanya sebab harta itu akan membuatnya sombong. Akan tetapi nikahilah mereka karena agamanya, sebab seorang budak wanita yang hitam dan beragama itu lebih utama." ( HR. Ibnu Majah ).

Maka bagi para pria yang mampu memandang dengan hatinya.... Mampu memandang segala sisi dengan bijak Insya Allah tak akan tertipu oleh pesona wanita hanya karena fisik semata..

Demikianlah sahabat saudaraku fillah, semoga untaian ini bermanfaat.

♥♥.•*´¨`*•. ¸♥♥.•*´¨`*•. ¸ ♥♥.•*´¨`*•. ¸♥♥

Sahabat-sahabat yang di rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, mudah-mudahan bermanfaat buat kita semua.Yang benar haq semua datangnya dari Allah ,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah senantiasa menunjukkan kita kepada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahumma AAmiin…❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.❀


Sahabat saudaraku fillah... Silahkan di Tag/Share….Semua untuk Umat dan Syiar Islam, silahkan bergabung dengan halaman kami dengan KLIK link di bawah ini lalu klik SUKA.Silahkan saling bantu tag sahabat-sahabat yang lainnya.

ღLembut HatiMu Angun PribadiriMuღ Mutiara Muslimah Sholehah http://www.facebook.com/pages/Lembut-HatiMu-Anggun-PribadiriMU-Mutiara-Muslimah-Sholehah/280287912046853

❀MENATA AKHLAQ Menuju Ridha dan Cinta-NYA II❀
https://www.facebook.com/pages/Menata-Akhlaq-Menuju-Ridha-dan-Cinta-NYA-II/324897937575556

❀ Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum❀

•♥•Salam santun erat silaturrahmi dan ukhuwah fillah •♥•